CINEMA21 INDONESIA TERLENGKAP - UNCANNY - Yang aneh adalah konsep psikologis yang mengacu pada sesuatu yang anehnya familiar, bukan sekadar misterius. Ini mungkin menggambarkan kejadian, misalnya, di mana objek atau tindakan sehari-hari dialami dalam konteks yang mengganggu, mengasingkan, atau tabu. Pengalaman ini disertai oleh efek yang tidak menyenangkan dan sering mengarah pada penolakan langsung terhadap objek, seperti pada efek lembah yang luar biasa.
Konsep yang aneh itu mungkin pertama kali diperbaiki oleh Sigmund Freud dalam esainya tahun 1919, Das Unheimliche. Bagi Freud, campuran yang tak biasa dari orang yang akrab dan yang menakutkan menghadapi subjek dengan dorongan tak sadar dan tertekan.
Memperluas gagasan tersebut, teoretikus psikoanalitik Jacques Lacan menulis bahwa tempat-tempat yang luar biasa itu kita "di lapangan dimana kita tidak tahu bagaimana membedakan yang buruk dan baik, kesenangan karena ketidaksenangan," mengakibatkan kecemasan yang tidak dapat direduksi yang memberi isyarat kepada Real. Konsep ini sejak saat itu telah diambil oleh berbagai pemikir dan ahli teori berikutnya
Filsuf F.W.J. Schelling mengajukan pertanyaan yang luar biasa di almarhum Philosophie der Mythologie tahun 1835, dengan mendalilkan bahwa kejernihan Homer dibangun di atas penindasan sebelumnya yang luar biasa.
Dalam naskah Will to Power, filsuf Jerman Friedrich Nietzsche mengacu pada nihilisme sebagai "tamu paling tidak setia dari semua tamu" dan, sebelumnya, di dalam Silsilah Moral dia mengklaim bahwa itu adalah "kehendak akan kebenaran" yang telah menghancurkan metafisika yang mendasari nilai budaya Barat. Oleh karena itu, dia mengemukakan ungkapan "nihilisme Eropa" untuk menggambarkan kondisi yang menimpa cita-cita Pencerahan yang tampaknya memiliki nilai kuat namun melemahkan dirinya sendiri.
 |
| UNCANNY |
Memperluas gagasan tersebut, teoretikus psikoanalitik Jacques Lacan menulis bahwa tempat-tempat yang luar biasa itu kita "di lapangan dimana kita tidak tahu bagaimana membedakan yang buruk dan baik, kesenangan karena ketidaksenangan," mengakibatkan kecemasan yang tidak dapat direduksi yang memberi isyarat kepada Real. Konsep ini sejak saat itu telah diambil oleh berbagai pemikir dan ahli teori berikutnya
Filsuf F.W.J. Schelling mengajukan pertanyaan yang luar biasa di almarhum Philosophie der Mythologie tahun 1835, dengan mendalilkan bahwa kejernihan Homer dibangun di atas penindasan sebelumnya yang luar biasa.
Dalam naskah Will to Power, filsuf Jerman Friedrich Nietzsche mengacu pada nihilisme sebagai "tamu paling tidak setia dari semua tamu" dan, sebelumnya, di dalam Silsilah Moral dia mengklaim bahwa itu adalah "kehendak akan kebenaran" yang telah menghancurkan metafisika yang mendasari nilai budaya Barat. Oleh karena itu, dia mengemukakan ungkapan "nihilisme Eropa" untuk menggambarkan kondisi yang menimpa cita-cita Pencerahan yang tampaknya memiliki nilai kuat namun melemahkan dirinya sendiri.
Posted By :
Comments
Post a Comment